Lompat ke isi

Wikipedia:Artikel pilihan/Jadwal/Usulan/2021/Periode 4

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Penjadwalan artikel pilihan periode ke-4
Periode pengusulan: 1 Februari 2021—15 Februari 2021
Periode pemungutan suara: 16 Februari 2021—2 Maret 2021
Periode pengusulan dan pemungutan suara telah berakhir

13 2021

29 Maret 2021 s.d. 4 April 2021

Peta lokasi Republik Sosialis Soviet Abkhazia di kiri atas

Republik Sosialis Soviet Abkhazia adalah sebuah republik berusia pendek yang terletak di daerah Kaukasus di Uni Soviet. Republik yang terdiri dari wilayah Abkhazia ini berdiri dari tanggal 31 Maret 1921 hingga 19 Februari 1931, dan dibentuk seusai serangan Tentara Merah ke Georgia pada tahun 1921. RSS Abkhazia awalnya merupakan sebuah negara yang berdiri sendiri, tetapi pada tanggal 16 Desember 1921, republik ini menandatangani sebuah perjanjian yang menyatukannya dengan Republik Sosialis Soviet Georgia (RSS Georgia). Status RSS Abkhazia sebagai sebuah "republik traktat" yang tunduk kepada Georgia mirip dengan republik otonom di Uni Soviet, walaupun sebenarnya republik ini masih merdeka secara de facto dari Georgia karena RSS Abkhazia memiliki beberapa hak yang hanya dinikmati oleh republik-republik anggota Uni Soviet, seperti hak untuk memiliki satuan militernya sendiri. Pada tahun 1922, Abkhazia menjadi bagian dari Republik Sosialis Federatif Soviet Transkaukasia yang menyatukan RSS Armenia, Azerbaijan, dan Georgia. RSS Abkhazia dibubarkan pada tahun 1931 dan digantikan oleh Republik Sosialis Soviet Otonom Abkhaz di RSS Georgia. (Selengkapnya...)

Bertepatan dengan tanggal pendiriannya (31 Maret) --Glorious Engine (bicara) 1 Februari 2021 01.09 (UTC)[balas]


14 2021

5 April 2021 s.d. 11 April 2021

Perang Dayak Desa adalah sebuah perang kelanjutan dari Perang Majang Desa yang terjadi pada zaman Belanda dan pertengahan zaman Jepang, yakni pada 1944-Juni 1945 yang dilatarbelakangi perlakuan Jepang yang sewenang-wenang terhadap Suku Dayak Desa. Pada awal pendudukan Jepang di Kalimantan Barat, dua buah perusahaan masuk ke Kalimantan Barat, yakni Nomura di bidang pertambangan dan Sumitomo di bidang perkayuan. Karena romusha yang diterapkan oleh Jepang, banyak yang mati karena perusahaan perkayuan ini. Pada tanggal 13 Mei 1945, anak perempuan Pang Linggan (seorang tokoh masyarakat Dayak Desa) dari pekerja paksa pemotong kayu di Labea Sikucing di daerah Mendawak, sekarang di Tayan Hilir, akan dikawini oleh seorang mandor Jepang yang bernama Osaki. Perkawinan ini dilarang oleh ayahnya, Pang Linggan. Sesudah kejadian ini, maka dilaporkanlah kejadian-kejadian ini kepada Pang Dadan, tumenggung kampung tersebut sambil menyiapkan strategi untuk bersiap-siap sambil bermufakat, akan menyerang Osaki, tetapi Osaki tewas tanpa perlawanan. Hal ini menyebabkan pertempuran pecah di perusahaan kayu, suku-suku Dayak dari Ketapang, hingga Sekadau berkumpul berkenaan panggilan dari mangkok merah. Semenjak 17 Juli-31 Agustus 1945, Meliau dikuasai oleh Jepang. (Selengkapnya...)

Bertepatan dengan HUT Sanggau (7 April) --Glorious Engine (bicara) 1 Februari 2021 01.09 (UTC)[balas]


15 2021

12 April 2021 s.d. 18 April 2021

Hasan al-Kharrat

Hasan al-Kharrat (1861–1925) adalah salah satu komandan pemberontak Suriah utama pada Pemberontakan Besar Suriah melawan Mandat Prancis. Wilayah operasi utamanya berada di Damaskus dan pinggiran Ghouta-nya. Ia tewas saat berjuang dan dianggap sebagai seorang pahlawan oleh bangsa Suriah. Sebagai qabaday (bos pemuda lokal) dari wilayah al-Shaghour, Damaskus, al-Kharrat berhubungan dengan Nasib al-Bakri, seorang nasionalis dari keluarga paling berpengaruh di wilayah tersebut. Atas undangan al-Bakri, al-Kharrat bergabung dengan pemberontakan pada Agustus 1925 dan membentuk kelompok pejuang dari al-Shaghour dan wilayah lainnya di wilayah tersebut. Ia memimpin serangan pemberontakan melawan Damaskus, secara singkat menaklukkan kediaman Komisioner Tinggi Prancis Maurice Sarrail sebelum mereka mundur akibat pengeboman oleh Prancis. Menjelang akhir 1925, hubungan makin tegang antara al-Kharrat dan para pemimpin pemberontak lainnya, terutama Sa'id al-'As dan Ramadan al-Shallash, karena mereka saling melayangkan tuduhan bahwa pihak tertuduh telah menjarah desa-desa atau memalak para penduduk lokal. Al-Kharrat masih memimpin operasi-operasi di Ghouta, tetapi di situ ia tewas akibat penyergapan oleh Prancis. Pemberontakan diredam pada 1927, namun ia meraih reputasi berkelanjutan sebagai seorang syahid pemberontakan Suriah melawan kekuasaan Prancis. (Selengkapnya...)

Bertepatan dengan hari nasional Suriah (17 April) --Glorious Engine (bicara) 1 Februari 2021 01.16 (UTC)[balas]


16 2021

19 April 2021 s.d. 25 April 2021

Komodor Udara Cobby (kiri) dan Kapten Grup Caldwell (kanan) di Morotai pada Januari 1945

Pemberontakan Morotai adalah sebuah insiden bulan April 1945 yang melibatkan anggota Australian First Tactical Air Force yang berpangkalan di pulau Morotai, Hindia Belanda. Delapan pilot senior, termasuk penerbang ulung Australia, Kapten Grup Clive Caldwell, menyatakan pengunduran diri mereka untuk memprotes suatu hal yang mereka anggap sebagai penurunan pangkat terhadap skadron tempur Royal Australian Air Force (RAAF) yang dipindahtugaskan ke misi-misi serangan darat tak penting dari segi strategi melawan pasukan Jepang yang sudah dilewati oleh kampanye "lompat pulau" Sekutu. Penyelidikan pemerintah menyatakan bahwa para "pemberontak", dan tiga perwira berpangkat tinggi di First Tactical Air Force Headquarters, termasuk sang komandan, Komodor Udara Harry Cobby, penerbang ulung Australian Flying Corps semasa Perang Dunia I, dipecat dari jabatannya. (Selengkapnya...)

Bertepatan dengan tanggal peristiwa (20 April) --Glorious Engine (bicara) 1 Februari 2021 01.09 (UTC)[balas]